akademisi.net-Memilih moda bimbingan skripsi daring, bisa saja karena preferensi pribadi atau memang mengikuti aturan pemerintah sekaligus taat regulasi dan anjuran kampus. Dikatakan preferensi pribadi karena sebetulnya bimbingan skripsi tatap muka masih sangat mungkin bisa dilakukan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Lagi pula, bimbingan skripsi yang hanya melibatkan satu dosen pembimbing dan satu mahasiswa tentu tidak bisa dianggap sebagai sebuah kerumunan yang melanggar aturan darurat masa pandemi. Oleh karenanya, jika memang seorang dosen menghendaki bimbingan skripsi daring, pastinya atas kesepakatan dengan mahasiswa yang dibimbingnya, maka hal tersebut sangat mungkin dilakukan, apapun yang melatarbelakanginya.
Bimbingan skripsi daring memiliki keuntungan baik bagi dosen pembimbing (dospem) maupun bagi mahasiswa, sekaligus juga ada kerugiannya. Namun keuntungan dan kerugian yang dimaksud tentunya bersifat relatif.
Hal yang paling nyata terasa, terutama bagi mahasiswa, ialah mengurangi biaya pencetakan draft bimbingan skripsi. Jika bimbingan skripsi tatap muka mengharuskan mahasiswa mencetak dan membawa draft skripsinya saat bimbingan, maka bimbingan daring tidak memerlukannya. Mahasiswa hanya perlu mengirimkan dokumen digital (file skripsinya) kepada dospsem-nya.
Perbandingan sekilas—jika kasus bimbingan tatap muka seperti berikut, mahasiswa saat bimbingan dan konsultasi untuk bab satu saja sampai berkali-kali bimbingan baru mendapat persetujuan (lebih tepatnya, membuat dospem puas dan bangga dengan hasil perbaikannya). Maka pastinya, mahasiswa tersebut mengeluarkan biaya pencetakan draft bimbingan juga berkali-kali.
Akan tetapi, dengan bimbingan skripsi daring yang tidak mengharuskan mahasiswa mencetak draft bimbingannya, sampai berapa kali bimbingan pun, mahasiswa tidak perlu merasa keberatan dan terbebani biaya cetak draft skripsinya.
Kemudian, dospem juga mendapatkan keuntungan berupa keleluasaan waktu dan tempat, kapanpun dan dimanapun, untuk mengoreksi draft skripsi mahasiswa bimbingannya. Hal ini perlu dipahami maksudnya, bahwa dospem tidak terikat mengoreksi dan memberi arahan perbaikan saat bertemu dengan mahasiswa, tapi cukup melakukan koreksi pada file bimbingannya kemudian memberikan arahan perbaikan melalui aplikasi chatting Whatsapp, misalnya.
Disamping keuntungan diatas, kerugian bimbingan daring juga ada. Interaksi dan komunikasi saat konsultasi dan pemberian arahan perbaikan sangat mungkin terbatasi. Bahkan, bisa saja terjadi salah paham. Kepuasan pelayanan konsultasi dan bimbingan dari dospem akan dirasa kurang memuaskan bagi mahasiswa.
Dospem pun, bisa saja, mendapat kesulitan dan kekuatiran tidak sampainya pesan saat memberikan bimbingan, terlebih jika komunikasinya sebatas pesan tertulis. Namun, akan lain ceritanya, jika konsultasinya melalui komunikasi panggilan video.
Apabila konsultasi bimbingan skripsi daring dengan menggunakan panggilan video, maka beban kuota internet, baik dospem maupun mahasiswa, juga akan jadi pertimbangan.
Walaupun demikian, sekali lagi, keuntungan dan kerugian diatas sifatnya relatif. Pertimbangan-pertimbangan diatas bagi sebagian bisa menjadi persoalan, namun tidak bagi sebagian yang lain.
Dua tools untuk digunakan dosen yaitu Comments dan Track Changes. Sedangkan tools Changes digunakan oleh mahasiswa untuk menerima dan menyetujui perubahan yang dilakukan dosen atau menolak perubahan tersebut.
Jejak perubahan digital yang dilakukan dosen pada draft skripsi akan direkam dengan mengaktifkan tools track changes pada menu tab review.
Adapun perubahan yang dilakukan terhadap draft skripsi mahasiswa menjadi hak prerogative dosennya. Curat-coret yang jika bimbingan tatap muka dilakukan menggunakan pulpen, maka fitur yang digunakan pada file MS Word bisa mengunakan strikethrough. Perubahan format dan konten bisa dilakukan semaunya oleh dosen dalam rangka membimbing mahasiswanya saat bimbingan skripsi daring.
Untuk mengarahkan fokus dan perhatian pada perubahan yang dilakukan dospem, secara otomatis MS Word merekam dan melakukan itu. Secara manualnya dospem juga bisa mengarahkan perhatian dengan tools Highlighter.
Tools pada fitur review ini sangat penting untuk membuat komentar baik terhadap perubahan maupun untuk memberikan saran dan arahan, termasuk juga megnklarifikasi ide ataupun informasi dan data pada draft. Fitur ini memberikan ruang bagi dospem untuk meminta penperjelasan, alasan, dan harapan atas perubahan yang dilakukan.
Tools pada fitur review ini harus digunakan oleh mahasiswa untuk menerima atau menolak perubahan yang dilakukan oleh dospem pada file MS Word jika melakukan bimbingn skripsi daring. Pilih “Accept” untuk menerima perubahan. Pilih “Reject” jika menolak perubahan. Pilihan “Accept” atau “Reject” ini tentunya dilakukan dengan klarifikasi terlebih dahulu atas perubahan yang dilakukan oleh dospem bimbingan skripsi daring.
Demikianlah pertimbangan kelebihan dan kekurangan bimbingan skripsi daring masa pandemi. Penggunaan fitur Review pada MS Word akan sangat membantu bimbingan skripsi daring sehingga tidak ada alasan untuk menunda waktu pengerjaan skripsi walaupun tidak bimbingan tatap muka.