akademisi.net-Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP), Fadli Zon, mengungkapkan bahwa ratusan anggota parlemen dari berbagai negara bersedia menyampaikan sikap bersama untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina melawan Israel.
Pernyataan ini muncul setelah 250 anggota parlemen dunia menyatakan kesiapan mereka untuk mengeluarkan pernyataan sikap bersama yang ditandatangani oleh empat ketua parlemen dunia, sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan warga Palestina yang sedang dihadapi serangan dari pihak Israel.
Hingga saat ini, serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 217 orang, termasuk anak-anak. Fadli Zon juga menyerukan agar Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, diadili di Mahkamah Internasional atas tuduhan kejahatan perang, mengingat banyaknya korban sipil yang jatuh akibat konflik tersebut.
Politikus Gerindra ini menjelaskan bahwa BKSAP telah berdiskusi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Luar Negeri, dan telah menyepakati poin-poin yang sejalan dengan kepentingan politik luar negeri Indonesia.
Fadli Zon menekankan bahwa Indonesia memiliki tanggung jawab terhadap Palestina, mengingat dukungan historis Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia. Dia merujuk pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
Dukungan kepada Palestina dianggap sebagai perintah konstitusi, dan Fadli Zon melihat persoalan Palestina sebagai pekerjaan rumah Bangsa Indonesia yang berasal dari Konferensi Asia-Afrika tahun 1955.
Selain itu, menteri Hak Sosial Spanyol, Ione Pelara, mengajak seluruh masyarakat global untuk mendukung kampanye yang diluncurkan oleh anggota parlemen dari Eropa dan Amerika Latin. Kampanye ini bertujuan untuk mencapai gencatan senjata dan membawa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ke hadapan Pengadilan Kriminal Internasional sebagai tanggapan terhadap kejahatan Israel di Gaza.
Pelara, dalam sebuah video, menyatakan bahwa tindakan zionis Israel telah melampaui batas kemanusiaan. Dia menggambarkan situasi yang menggemparkan, seperti bayi prematur yang diambil dari inkubator dan ambulans yang membawa pasien yang diserang. Situasi ini, menurutnya, merupakan tindakan brutal negara Israel yang menyebabkan ribuan orang terjebak di bawah reruntuhan, berteriak meminta pertolongan, dan banyak di antaranya adalah anak-anak. Pelara menyebutnya sebagai genosida yang disaksikan oleh dunia.
Dalam pidatonya, Pelara menegaskan bahwa dia tidak akan terlibat dalam genosida tersebut dan mengajak semua yang menentang kejahatan perang zionis Israel untuk bergabung dalam kampanye "Adili Netanyahu di Pengadilan Kriminal Internasional". Dia menyatakan tekadnya untuk mendukung gencatan senjata guna mengakhiri kebrutalan ini dan menegaskan bahwa mereka tidak akan membiarkan genosida terjadi di bawah bayang-bayang sikap diam dan keterlibatan mereka. Oleh karena itu, Pelara menyatakan keputusannya untuk mengambil tindakan.
Pelara mencatat bahwa lebih dari 60 anggota parlemen dari Eropa dan Amerika Latin akan membawa Netanyahu dan kepemimpinan politiknya ke Pengadilan Kriminal Internasional. Dia membutuhkan dukungan lebih lanjut melalui tanda tangan untuk mendukung inisiatif ini. Pelara mengajak semua pihak untuk mengambil langkah dan angkat suara mereka dalam kampanye ini, sebagai bentuk solidaritas dalam menegakkan keadilan.
Sumber berita tahun 2021:
https://kabar24.bisnis.com/read/20210519/15/1395747/fadli-zon-minta-mahkamah-internasional-adili-pm-israel-benjamin-netanyahu
https://spiritofaqsa.or.id/menteri-spanyol-luncurkan-kampanye-untuk-adili-netanyahu-di-pengadilan-kriminal-internasional.html