Vaksinasi Guru dan Siswa: Prioritas Penanganan COVID dalam Pendidikan

akademisi.net-Program vaksinasi Covid-19 terus digalakkan menyesuaikan dengan ketersediaan dosis vaksin corona yang ada dan diberikan kepada kelompok-kelompok target seperti telah direncanakan pemerintah.

Besarnya target vaksinasi yang dilakaukan secara bertahap, pemerintah akan melakukan vaksinasi secara bertahap, dimulai pada tujuh provinsi di Jawa dan Bali.

Pemerintah menghimbau agar masyarakat yang termasuk dalam daftar kelompok prioritas vaksinasi Covid-19 tidak khawatir. Justeru, sebaiknya mereka bekerjasama dengan baik dalam program yang diperuntukkan kepada masyarakat Indonesia tersebut.

Berikut ini lima kelompok profesi yang menjadi prioritas vaksinasi tahap kedua.

  • Pekerja Publik

Sejak Februari 2021 silam, vaksinasi Covid-19 tahap kedua dilakukan terhadap pekerja publik dan diharapkan akan selesai pada bulan Mei.

  • Guru

Guru termasuk kelompok vaksinasi tahap kedua, supaya guru dapat membantu murid-murid yang tidak dapat belajar online (daring) atau virtual dapat segera melakukan proses belajar dan mengajar secara tatap muka. Ini sekaligus mengafirmasi kepedulian program vaksinasi ini terhadap bidang pendidikan.

  • TNI, Polri dan Pekerja Keamanan

Selain guru, pemberian vaksinasi Covid-19 kepada TNI, Polri serta pekerja keamanan juga menjadi kelompok berisiko tinggi atau rentan sekali terpapar Covid-19.

  • Pekerja transportasi publik

Kelompok lainnya adalah pekerja transportasi publik yang terdiri dari antara lain: pekerja tiket dan masinis kereta api, supir dan kernet bus, pekerja bandara, pilot, pramugari, pekerja pelabuhan, supir taksi, dan juga ojek online.

  • Pedagang

Di program vaksinasi tahap kedua, pemerintah memprioritaskan vaksinasi untuk pedagang karena mereka paling sering berinteraksi dengan konsumen.

Dimasukkannya guru dan tenaga pendidik kedalam daftar prioritas vaksinasi merupakan bentuk prioritas penanganan covid dalam pendidikan. Hal tersebut sudah semestinya dilakukan mengingat masyarakat khsusnya para orang tua siswa mengeluhkan terhentinya kegiatan belajar mengajar akibat pandemi.

Optimalkan Proses Vaksinasi dalam Pendidikan

Prioritas penanganan pandemi dalam pendidikan juga harus dioptimalkan supaya pembelajaran tatap muka bisa segera dilaksanakan tanpa kekhawatiran terjadinya klaster penularan di lingkungan sekolah. Selain itu, keseriusan para guru atau tenaga pendidik lain juga harus dikawal agar pelaksanan vaksinasi di lembaga-lembaga pendidikan berjalan sesuai harapan.

Sementara itu, beredar juga anggapan bahwa sudah dua tahun sejak pandemi melanda,setiap awal tahun pembelajaran klaster-klaster baru bermunculan seolah-olah isu pandemi ini sengaja digaungkan saat siswa akan mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Sebagai contoh, awal tahun pembelajaran 2021-2022 ini kembali merebak pemberitaan naiknya kasus infeksi covid dengan virus varian atau jenis baru, yaitu varian delta yang kononnya berasal dari India. Ditambah lagi, infeksi varian baru tersebut--seperti diberitakan, banyak menyerang anak-anak dan remaja usia 18 tahun ke bawah.

Oleh karena itu, vaksinasi dalam dunia pendidikan mutlak menjadi prioritas agar kekhawatiran masyarakat, khususnya para orang tua, bisa digantikan dengan rasa optimis. Selain itu, keyakinan masyarakat atas teratasinya pandemi ini akan makin tinggi jika dunia pendidikan sudah terlihat mulai dilaksanakan sesuai harapan, yakni salahsatunya, dengan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka.

Prioritas vaksinasi dalam pendidikan juga harus segera menyasar para siswa mengingat varian baru, yakni varian delta yang, menurut pakar epidemolog, lebih ganas dibanding varian sebelumnya. Sederhananya, optimalisasi vaksinasi disekolah juga perlu segera diterapkan terhadap para siswa. 

  • forum

    Comment Here...

    account_circle
    email
    create
Artikel terkait...
navigation